MANGROVE Week 2021 Resmi di Gelar Selama Tiga Hari di JCC.
*Rampungkan Rehabilitasi Mangrove, BRGM libatkan 400 ribu tenaga kerja, Hari ini Badan Restorasi Gambut dan Mangrove ( BRGM )

JAKARTA, INDONESIN NEWS.COM – Hari ini Badan Restorasi Gambut dan Mangrove ( BRGM ) menggelar ajang kreasi dan kelebihan dalam pameran dari perwakilan masing-masing daerah , acara tersebut bertujuan masyarakat lebih mengenal dekat budidaya Restorasi Gambut dan Mangrove yang ada di Indonesia.
Dalam ajang pameran telah di ikuti beberapa stand perwakilannya , acara pembukaan ” MANGROVE WEEK ” di buka pada pukul 10.00 Wib dan berlangsung di Jakarta Convention Center ( JCC ) , Senen ( 20 Desember 2021 ).
Menurut Hartono ,selaku Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove mengatakan , ” Manfaat untuk Mangrove sangatlah besar bagi masyarakat karna Mangrove dapat dijadikan ecowisata ,kalau Mangrove berkembang di masyarakat otomatis masyarakat itu sendiri akan berkembang. Kita berharap Mangrove dapat lebih berkembang lagi di tengah masyarakat , kita terus ingin mengembangkan Mangrove di tanah air ini. Selain itu juga, kami berharap dapat dukungan dari pemerintah terkait untuk pencapaian masa depan bangsa. Saat ini sudah dirampung rehabilitasi mangrove di areal seluas 34,5 ribu hektare dengan melibatkan 400 ribu tenaga kerja,” Kata Hartono, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) pada saat pembukaan Mangrove Week 2021.
Dalam kesempatan di akhir tahun 2021 , event Mangrove Week ini merupakan juga perayaan satu tahun pembentukan BRGM oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo, melalui Peraturan Presiden Nomor 120 Tahun 2021.
Badan Restorasi Gambut, fokusnya di restorasi gambut saja. Tapi dengan mandat baru dan adanya komitmen Presiden untuk meningkatkan kontribusi kita terhadap Paris Agreement, BRG menjadi BRGM, selain restorasi gambut juga mendapat tambahan mandat untuk merehabilitasi mangrove Indonesia yang rusak kritis.
Masa kerja BRGM adalah 4 tahun, dari tahun 2021 sampai 2024. Target yang telah ditetapkan, untuk gambut adalah 1,2 juta hektare. Sedangkan mangrove sekitar 600 ribu hektare. Tahun 2021, target rehabilitasi mangrove adalah 33 ribu hektare, “artinya BRGM sudah melebihi target rehabilitasi mangrove,” ujar Hartono dalam sambutannya.
Penyelesaian target rehabilitasi mangrove tak luput dari dukungan masyarakat, yang merupakan kunci keberhasilan penanaman bibit mangrove BRGM.
Di jelaskan Hartono lagi “, kerangka pelaksanaan rehabilitasi mangrove BRGM tahun 2021 ini melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan melibatkan masyarakat secara langsung. Tentunya rehabilitasi mangrove ini diharapkan dapat memulihkan fungsi ekologis mangrove, untuk jasa lingkungan yakni sebagai pencegah terjadinya abrasi, intrusi air laut, dan tempat pemijahan biota laut. “Juga, dapat memberikan pendapatan tambahan dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Secara geopolitik, menjaga tepi batas keutuhan negara Indonesia,” ujar Hartono.
Selain penanaman bibit mangrove dan memastikan terjadinya keberlanjutan dan perlindungan ekosistem mangrove, BRGM membentuk Desa Mandiri Peduli Mangrove (DMPM).
Tahun 2021 ini, BRGM telah membentuk 220 DPMG yang bersumber dari APBN dan 30 DMPM yang sumber dari pendanaan program Kedaireka.
Lebih lanjut, Hartono menyampaikan skema pendanaan rehabilitasi mangrove akan lebih beragam kedepannya, tidak hanya dari APBN saja tetapi juga dari bantuan luar negeri dan pendanaan swasta.
Selain itu, program rehabilitasi mangrove ini, tutur Hartono merupakan program lintas Kementerian seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta didukung oleh Pemerintah Daerah, NGO dan Universitas.
Senada dengan Kepala BRGM, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi mengatakan perlu koordinasi antarkementerian dan dibentuk program rehabilitasi mangrove dengan skala yang lebih besar.
“Jangan lagi bikin proyek yang kecil-kecil dan terlalu tersebar. Karena Indonesia itu sangat luas. Perlu juga dilakukan pembagian tugas,” ujar Dedi pada saat memberikan sambutan dalam Mangrove Week ini.
Selanjutnya, Dedi berpesan untuk mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan dalam pengelolaan lingkungan, laut dan mangrove serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita ingin masyarakat sejahtera. Permasalahan ini (mangrove) akan membesar dikemudian hari mana kala tidak dilakukan secara berkelanjutan.” pesan Dedi yang juga ikut mengunjungi pameran produk mangrove ini.
Dedi juga berharap, Mangrove Week yang diadakan selama tiga hari sampai 22 Desember 2021 di JCC ini, kedepannya dapat diselenggarakan di lokasi rehabilitasi mangrove dan bersama masyarakat yang melakukan penanaman bibit mangrove.
“Saya pengen diselenggarakan di lokasi yang mangrove-nya sudah direhabilitasi, bersama masyarakat yang sudah mendapat manfaat dan daya dukung ekonomi,” pungkas Dedi.
Event akhir tahun 2021 ,Mangrove Week 2021 turut di Responi oleh para pengunjung yang datang meninjau langsung apa itu budidaya Mangrove dan pengunjung di sajikan hiburan Musik Era 90an asal Bandung ‘Kahitna” dan penampilan dari Stand Up Comedy Mongol Stress. Ayo, datanglah ke pameran Mangrove Week di Ballroom Cendrasi JCC Jakarta Pusat
( Jonathan / David BR )