
JAKARTA, INDONESIAN NEWS.COM – Akhirnya diungkap kasus sadis Multilasi yang dilakukan driver ojek online yang di tetapkan tiga tersangka yang tinggal di wilayah Tambun, Kabupaten Bekasi Jawa Barat.
Dalam kasus ini ternyata motif ketiga korban merasa sakit hati dengan korban.
“Tersangka diketahui motifnya pelaku sakit hati dengan korban RS, dan dendam karna istri tersangka di cabuli sama korban ” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes E Zulpan di Polda Metro Jaya, Minggu (28/11).
Menurut Zulpan lagi , ” Polisi menangkap dua pelaku dari ketiga tersangka Mutilasi yang satunya masih di buru dalam pengejaran Tim Kepolisian ” paparnya.
” Ternyata pelaku yang berinisial FM mengaku sakit hati karena korban sebelum di habisi sering menghina istrinya. Dan pelaku MP mengaku motifnya di akui Dia sakit hati karena pernah dihina dan almarhum istrinya pernah dicabuli oleh korban” papar Kabid Humas PMJ kepada Reporter Indonesian News.Com sesusad Jumpa Pers di Halaman Kabin Humas Polda.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan ,” Dalam pengakuannya mereka sudah lama saling mengenalnya. Untuk ketiga pelaku dan korban sebetulnya memiliki kedekatan. Untuk hubungan antar keempat orang ini, tiga tersangka dan satu korban, temenan sudah lama dan mereka seperti sudah saudara saja ” ujar Hendra Gunawan.
Ketiga tersangka tidak puas membunuh, lalu ketiga tersangka melakukan Multilasi. Untuk ingin menghilangkan jejak pencarian akhirnya ketiga orang memutilasi bagian tubuh korban untuk menghilangkan barang bukti.
” Kasus ini sungguh sadis karna potongan tubuh korban di buang ke tempat terpisah. Sebelumnya korban di sodomi lalu di buang ke Kalimalang Jakarta timur ” Kasus Mutilasi di Kalimalang, Tersangka Kesal Dipaksa Sodomi
“Potongan tubuh dibuang secara terpisah di Bekasi dan juga Karawang , pertama adalah potongan badan dulu, karena dibagi atas kepala, badan, kaki ” jelas Hendra. Kapolres Bekasi Kota.
Sejumlah tim disebar ke beberapa tempat untuk melakukan pencarian.
Polisi juga telah mengambil sampel DNA pembanding dari keluarga. Hingga saat ini, bukti ditemukan di 3 lokasi berbeda.Yang pertama, di Kedungwaringin, Cikarang, dan Karawang.
( Jojoe Sigar )