Yayasan YAAPP Prov.Papua Barat Meluncurkan inovasi Baru Peluang Usaha Pemuda Pesisir

Ketua YAAPP Papua Barat, Yan Agus Rumbewas mengatakan, cafe apung itu merupakan kolaborasi budaya berbasis lingkungan dengan ukuran perahu 6×13 meter.

“Cafe apung ini akan segera beroperasi setelah diresmikan Gubernur Papua Barat Februari ini,” ujarnya, kemarin.
Yayasna kata dia, tengaj berkoordinasi untuk menyesuaikan jadwal Gubernur Papua Barat agar bisa meresmikan cafe apung tersebut.

“Agar segera dioperasikan, tkami targetkan awal pekan depan sudah diresmikan,” ujarnya.
Sebagai simbol budaya masyarakat pesisir, Rumbewas mengatakan badan perahu tersebut sudah dikukuhkan lewat prosesi adat suku Byak (Mamunsusu) atau jamuan makan bersama di pantai Yenkarwar Biryosi Manokwari, Selasa kemarin.
“Cafe ini akan kami tempatkan di reef Imoni satu dan Imoni dua perairan Teluk Doreri. Ada peluang usaha bagi masyarakat pesisir untuk mengantar jemput pengunjung cafe ini,” bebernya.

Selain mendapatkan suasana baru dari tongkrongan cafe, pengunjung juga akan mendapat kampanye dan edukasi tentang pentingnya menjaga lingkunga.

“Cafe ini akan diisi dengan poster dan imbauan menjaga lingkungan laut dari sampah, bahan peledak dan bahan kimia berbahaya lainnya,” terangnya.
Dia beharap, nantinya keberadaan cafe apung ini akan akan menjadi pemicu bagi pemerintah daerah bersama pihak terkait yang punya kepedulian terhadap budaya dan lingkungan akuatik di pesisir Manokwari.

Sebelumnya Bupati kabupaten Manokwari Hermus Indou merencanakan pengembangan potensi wisata pesisir Manokwari melalui penataan kawasan pesisir teluk Sawibu Manokwari Barat di masa kepemimpinanya.

Hal ini dikatakan Bupati Hermus pasca insiden kebakaran ratusan rumah warga di kawasan permukiman Borobudur Manokwari Barat September 2021 lalu.
“Kawasan Borobudur akan ditata kembali sebagai permukiman ramah lingkungan yang punya daya tarik wisata,” ujar Bupati Manokwari.

(Maria)